INFOGRESIK – Hidup di kawasan pesisir, Kelurahan Lumpur di Kabupaten Gresik tak hanya dikenal sebagai sentra pendaratan ikan, tetapi juga mulai menjelma menjadi pusat inovasi kuliner olahan hasil laut. Salah satunya adalah olahan telur ikan.
Di tangan kreatif ibu-ibu nelayan dan kelompok UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), berbagai jenis telur ikan air asin maupun tawar diolah menjadi masakan yang “menghabiskan nasi”. Mulai dari telur ikan bader (ndog bader), cumi, mujair, kakap, belanak, hingga wedel ikan bandeng tersedia dan diminati.
Dari sinilah telur ikan menjadi sumber cuan bagi masyarakat Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik.
Meski demikian, Lurah Lumpur Eka Prapangasta Widya Darma menyebut potensi tersebut masih belum tergarap optimal.
“Warga masih berjualan secara tradisional. Banyak olahan ikan yang belum memiliki merek atau brand. Hanya dimasak dan dijual seadanya,” ujar Eka saat kegiatan monitoring ‘UMKM Berdaya, Keluarga Sejahtera’ di Aula Kelurahan Lumpur, Kamis (20/11/2025).
Baca juga: Sinergi Lintas Sektor, Merajut Benang Kolaborasi untuk Masa Depan Ekonomi Kreatif Gresik
Kegiatan yang dihadiri anggota Komisi II DPRD Kabupaten Gresik Ricke Mayumi dan M. Ainul Yaqin serta Camat Gresik Jalesvie Triyatmoko ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian warga.
“Kami punya bayangan membuat toko yang menjual produk jajanan dan makanan khas warga Lumpur. Jadi orang luar bisa membeli dengan mudah,” ungkap Eka.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Gresik Ricke Mayumi menyampaikan bahwa olahan telur ikan warga Lumpur sangat lezat. Ia bahkan mengaku sering membeli.
“Kapan hari saya beli ndog bader dari bapak-bapak warga Lumpur. Rasanya enak, tapi saya bingung mau beli lagi karena tidak tahu mereknya,” ujar politisi Partai Gerindra itu di hadapan peserta monitoring.
Menurut Ricke, pemberian merek serta legalitas usaha seperti P-IRT dan sertifikasi halal sangat diperlukan agar daya tarik produk meningkat.
“Termasuk cara berjualan. Sekarang ibu-ibu bisa berjualan secara online, baik di marketplace maupun live TikTok,” tambah perempuan asal Kelurahan Kebungson tersebut.
Baca juga: Aktif Promosi di Medsos, Keloan Ikan Sembilang Pundung Raya Desa Pangkahkulon Diserbu Pengunjung
“Kalau butuh modal usaha, pelaku UMKM bisa ke Bank Gresik,” imbuhnya.
Senada, anggota DPRD Gresik M. Ainul Yaqin mendorong agar potensi di Kelurahan Lumpur dimaksimalkan sebagai sumber cuan.
Ia mencontohkan salah satu kuliner favorit, yaitu telur mujair, yang ketersediaannya bergantung musim.
“Nah, saat sedang musim ikan mujair bertelur, telurnya bisa disimpan di freezer. Jadi olahan telur mujair bisa tersedia terus,” jelas politisi Partai NasDem itu.
Ia juga menambahkan bahwa limbah ikan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan.
“Saya sudah mempraktikkannya. Di tempat saya di Manyar, limbah ikan saya jadikan pakan ikan patin. Nanti patinnya dijual ke tempat pemancingan, harganya mahal,” ungkapnya.
Ainul juga meminta dinas terkait memberikan pendampingan dan pelatihan agar pelaku UMKM semakin berdaya.
“Pelatihan ini bisa menjadi modal bagi UMKM untuk maju dan berkembang,” tutupnya.
Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah, akademisi, dan peran aktif legislatif, UMKM olahan ikan Kelurahan Lumpur diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah pesisir lainnya di Indonesia.
