INFOGRESIK – Sebanyak 7 orang menjadi korban meninggal dunia dalam insiden tabrakan maut antara mobil dengan bus di Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik pada Kamis (10/4/2025) pukul 05.45 WIB, bakal mendapatkan santunan total Rp350 juta.
Kakanwil Jasa Raharja Jawa Timur, Tamrin Silalahi, menyampaikan bahwa pihaknya turut berduka cita terhadap rombongan jamaah umroh yang menjadi korban kecelakaan.
“Untuk 7 korban meninggal dunia berdomisili di Kabupaten Tuban. Petugas kami langsung mendatangi rumah korban sebagai ahli waris,” ujar Tamrin saat mendampingi Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, menjenguk keluarga korban di kamar mayat RSUD Ibnu Gresik.
Tamrin menyebut, pihaknya bakal memberikan tali asih ke ahli waris korban meninggal dunia sebesar Rp50 juta per orang. Sementara untuk korban yang mengalami luka sebesar Rp20 juta per orang.
“Apabila tidak ada ahli waris korban, pihak kami membiayai proses pemakaman sebesar Rp4 juta,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kecelakaan bermula saat mobil Panther Nopol DK-1157-FCL asal Tuban, melaju dari arah barat menuju timur atau dari Lamongan ke Gresik hendak mengantarkan keluarga umroh.
Saat berada di lokasi kejadian, diduga mobil mengalami selip ban dan oleng ke kanan. Di saat bersamaan, melaju dari arah berlawanan Bus Rajawali Indah Nopol S-7707-UA. Kecelakaan pun tak dapat dihindari. Saking kencangnya tabrakan sampai membuat body mobil Panther ringsek.
“Benar. Ada tabrakan mobil dengan bus,” kata Kapolsek Duduksampeyan, AKP Hendrawan.
Disampaikan Hendrawan, akibat kejadian ini, beberapa orang meninggal dunia dan luka-luka.
“Saya tadi pertama kali mendatangi TKP, 7 orang yang MD (Meninggal dunia, red) 6. Yang 1 kritis langsung dibawa ke RS Ibnu Sina,” jelasnya.
Saat dibawa ke rumah sakit, satu korban yang kritis dari penumpang mobil, kemudian juga meninggal dunia.
Mobil Panther itu sendiri memuat 7 orang asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, dan semuanya meninggal dunia. Adapun data korbannya yakni, M. Al Fatih (3 tahun), Muhammad Aqib (27 tahun) yang berangkat umrah, Hafiz Gandawiharja (17 tahun), Besar (65 tahun), Siti Umihanik (63 tahun), Wiwik Sunarti (43 tahun) dan Akhmad Basuki (49 tahun).
Sementara, di dalam bus terdapat 15 penumpang. Dengan korban luka-luka sopir bus bernama Suwarno asal Tuban dan kenek bus bernama Khoirul Anam asal Bojonegoro.
