INFOGRESIK – Puluhan milenial di Kabupaten Gresik diajak memanfaatkan dunia digital sebagai peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.
Hal itu terungkap dalam acara Cerdas Digital bertema “Memperkuat Peran Generasi Muda di Sektor Komunikasi Publik dan Ekonomi Kreatif dalam Menangkal Disinformasi dan Hoaks di Media Sosial” yang diadakan Diskominfo Jatim berkolaborasi dengan Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraft) Jatim di Koromi Cafe, Kabupaten Gresik, Rabu (17/9/2025).
Acara tersebut menghadirkan 70 peserta dari kalangan content creator, UMKM, dan pegiat media sosial di Kota Pudak.
Ketua Gekraft Jatim, Rian Septrianto Maulana, yang hadir sebagai narasumber mengungkapkan bahwa sektor ekonomi kreatif masih terbuka lebar untuk terus dikembangkan, bahkan mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Sektor kreatif sangat besar potensinya, dan tidak ada habisnya. Misalnya musik, film, arsitektur, desain komunikasi visual, fotografi, periklanan, dan sebagainya,” ujarnya.
Rian menyatakan bahwa ekonomi kreatif juga bisa menjadi senjata melawan hoaks. Menurutnya, komunitas kreatif, pelajar, dan mahasiswa dapat berkontribusi dengan menghasilkan konten edukatif yang menginspirasi.
“Strategi komunikasi publik yang kreatif bisa menjadi cara efektif untuk menahan laju penyebaran hoaks sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, melalui Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Putut Darmawan, menegaskan pentingnya meningkatkan literasi digital di tengah tingginya penggunaan media sosial sebagai sumber informasi.
“Karena itu, masyarakat harus semakin cerdas dalam bermedia digital. Kegiatan ini merupakan ikhtiar bersama agar ruang digital di Jawa Timur semakin sehat,” kata Putut.
Baca juga: Bangun Ekonomi Kreatif, HIPMI Gresik Turun ke Desa-desa untuk Bantu UMKM
Perwakilan komunitas sekaligus Anggota DPRD Gresik, Ricke Mayumi, menekankan pentingnya peran generasi muda di sektor komunikasi publik dan ekonomi kreatif, terutama dalam menangkal disinformasi serta hoaks di media sosial.
Dia mengapresiasi kegiatan ini karena anak muda bisa semakin melek digital. Menurutnya, ekonomi kreatif tidak bisa dilepaskan dari digitalisasi karena sangat berpengaruh pada banyak aspek, termasuk marketing dan pemasaran.
“Digitalisasi ini punya sisi positif sekaligus negatif. Karena itu, generasi muda maupun masyarakat luas harus pandai-pandai memanfaatkannya,” ucap Ricke.
