INFOGRESIK – Siswa SD di Kabupaten Gresik kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang internasional. Terbaru, sebanyak empat siswa SD NU 1 Trate Gresik membawa nama harum Indonesia di negara tetangga, Malaysia. Mereka memborong beragam medali dalam kejuaraan International Robotic Training and Competition (IRTC).
Keempat siswa itu yakni Shafiyyah Aisya Thoriq, Adeeva Afsheen Myesha, Ghazwan Shirajuddin Thoriq, dan Muhammad Aiman Asshiddiq. Mereka tidak hanya menyingkirkan para perwakilan dari Indonesia, tetapi juga mengalahkan sekolah-sekolah dari delapan negara.
Kedatangan mereka disambut antusias oleh para siswa SD NU 1 Gresik karena berhasil membawa enam medali, yakni juara 1 untuk Maze Solving, Best Point Close Category Soccer, dan Close Category Soccer. Serta juara 2 untuk Open Soccer, Best Point Soccer Berkaki, dan Open Category Sumo.
Kecintaan kepada robotik sudah mereka miliki sejak usia TK. Tak heran, nama mereka sering muncul di berbagai kompetisi lokal.
Baca juga: Pelajar SMP di Gresik Raih Medali Perunggu Olimpiade Matematika Tingkat Nasional
“Berbeda sekali dengan lokal, di sana lawannya susah-susah dan robotnya bagus-bagus,” ucap Shafiyyah, siswi kelas VI, Rabu (8/10/2025).
Shafiyyah menyebut bahwa saat kompetisi, dia dan tiga temannya sempat panik hingga hampir menangis. Penyebabnya, sensor robot mengalami kendala.
“Sempat panik, tapi akhirnya juara 1. Karena di sana pakai karpet, jadi kalibrasinya menyesuaikan lagi dan lebih sulit,” katanya.
Keahlian mengoperasikan robot sangat diuji dalam kompetisi itu, sebab logika, analisa, hingga kecepatan dituntut bekerja efektif.
“Paling susah lawan Malaysia, tapi tiga kali kami ketemu kami menang semua,” imbuhnya.
Meski Shafiyyah dan timnya mengakui bahwa robot siswa Malaysia lebih mumpuni. “Yang soccer berkaki itu kita belum pernah. Tapi akhirnya juara 2,” ujarnya.
Baca juga: Borong Ratusan Medali, Kabupaten Gresik Jadi Juara Umum Kejuaraan Taekwondo Antar Pelajar se-Jatim
Kepala SD NU 1, Mohamad Nastain, sengaja menyambut empat siswa peraih prestasi internasional di hadapan seluruh siswa. Tujuannya agar murid yang lain termotivasi untuk terus mengejar prestasi.
“Ada 18 ekstrakurikuler di sini bisa dimanfaatkan untuk meraih prestasi. Salah satunya robotik,” ucapnya.
Baginya, lomba robotik biasanya diwakili sekolah-sekolah di kota besar, sehingga kejuaraan tersebut sangat prestisius.
“Tidak hanya lokal, mereka berhasil mengalahkan lawan-lawan dari negara lain. Patut kita apresiasi,” terangnya.