INFOGRESIK – Setiap daerah memiliki kekhasan bahasa yang menjadi bagian dari identitas dan budaya lokal. Agar tidak punah, bahasa daerah perlu terus dipraktikkan dan dilestarikan. Salah satu upayanya dilakukan melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI).
Kegiatan tersebut digelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa SMP Negeri dan Swasta Kabupaten Gresik, di Aula Ainul Yaqin Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik, Sabtu (1/11/2025).
Dengan mengenakan pakaian adat Jawa, para peserta yang merupakan pelajar SMP dari berbagai sekolah di Gresik diajak untuk mencintai sekaligus menjaga warisan budaya lokal. Mereka berkompetisi dalam beragam lomba seperti menulis aksara Jawa, nembang macapat, mendongeng, hingga ndagel Jawa.
Anggota DPRD Gresik Fraksi Gerindra, Ricke Mayumi, yang hadir sekaligus membuka kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya kepada para guru dan pelajar yang terlibat dalam festival ini.
Menurutnya, penguasaan bahasa daerah bukan hanya soal komunikasi dan pembelajaran, tetapi juga bagian penting dalam pembentukan karakter anak.
Baca juga: 80 Siswa SMP dikenalkan Macapat Gagrak Gresik di Museum Sunan Giri
“Bahasa daerah adalah akar budaya. Tadi saya melihat ada lomba Macapat asli Gresik. Jangan lelah belajar dan menjaga tradisi kita. Ini bekal moral dan karakter bagi generasi muda,” ujarnya.
Ricke menambahkan, keberagaman suku di Gresik justru menjadi penguat nilai kearifan lokal.
“Di sini ada banyak suku, tapi kita punya budaya dan bahasa daerah sebagai jati diri. Ini harus terus dirawat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan SMP Dispendik Gresik, Syifaul Qulub, menegaskan bahwa pelajaran bahasa daerah memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian siswa.
“Bahasa daerah membentuk karakter dan perilaku. Ada filosofi nilai di dalamnya. Karena itu pelajaran bahasa daerah masih sangat relevan bagi anak-anak kita,” jelasnya.
Baca juga: Promosikan Budaya dan Bahasa, Dua Film Karya Gresik Movie Diputar di Bioskop Australia
Ia berharap festival ini dapat menjadi momentum bagi pelajar untuk semakin mencintai bahasa ibu dan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
“Ini merupakan agenda tahunan yang diinisiasi komunitas guru bahasa daerah sebagai upaya melestarikan bahasa Jawa, khususnya di Gresik,” ucapnya.
Usai dibuka, para peserta kemudian mengikuti seleksi tiga besar FTBI Kabupaten Gresik Tahun 2025. Peserta yang lolos akan mewakili Gresik di ajang tingkat Provinsi Jawa Timur.
