INFOGRESIK — Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Gresik pada Jumat sore, 5 Desember 2025. Hujan deras disertai angin kencang dan puting beliung menerjang wilayah Driyorejo, menyebabkan puluhan rumah warga di Desa Karangandong mengalami kerusakan.
Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik bergerak cepat melakukan penanganan, termasuk evakuasi pohon tumbang yang menutup akses jalan.
Peristiwa angin kencang ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, dengan dampak terparah di Dusun Karang Asem, Desa Karangandong. Hingga pukul 21.19 WIB, tercatat 80 rumah terdampak, terdiri dari 51 rumah rusak ringan (RR), 17 rumah rusak sedang (RS), dan 12 rumah rusak berat (RB).
Kepala Pelaksana BPBD Gresik, Sukardi, memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Saat ini, fokus utama tim adalah penanganan dampak fisik dan psikologis warga.
“Tim kami langsung turun ke lokasi untuk melakukan assessment dan koordinasi intensif dengan perangkat desa dan kecamatan terdampak,” ujar Sukardi kepada Infogresik.
Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Gresik Sebabkan Pohon hingga Tiang Listrik Roboh
Selain merusak rumah, angin puting beliung juga menimbulkan gangguan pada akses transportasi. Pada pukul 18.52 WIB, BPBD menerima laporan melalui call center 112 mengenai pohon tumbang di Jl. Karang Asem, Dusun Mojotanjung, Desa Tanjungan, Kecamatan Driyorejo.
Angin dari arah utara menumbangkan beberapa pohon besar, termasuk pohon jati dan mangga, hingga menutup total akses jalan desa. Tim respons cepat BPBD segera dikerahkan dan melakukan evakuasi menggunakan chainsaw untuk membuka kembali akses vital tersebut, agar bantuan logistik dapat menjangkau warga terdampak.
Sukardi menambahkan bahwa BPBD juga telah mendistribusikan bantuan logistik darurat ke wilayah yang terkena dampak. Langkah cepat BPBD dan koordinasi lintas sektor ini menunjukkan kesiapan Pemerintah Kabupaten Gresik dalam menghadapi cuaca ekstrem di musim penghujan. BPBD memastikan pemantauan situasi akan terus dilakukan dan pembaruan akan diberikan secara berkala.
